Hidup sehat menurut islam

Sehat menurut kamus besar bahasa indonesia adalah baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit).¹ Dari arti di samping dapat kita simpulkan sederhana bahwa sehat adalah ketika seluruh bagian tubuh kita baik dan bebas dari penyakit. Adapun menurut agama islam sehat mempunyai arti luas, sehat tidak hanya diartikan untuk kesehatan jasmani (badan) tapi juga kesehatan rohani (jiwa), dan berfikiran positif. Artinya islam mengajarkan umatnya untuk menjaga ketiga aspek di atas (kesehatan jasmani, rohani, dan fikiran positif).

Kesehatan jasmani

Agama islam memberikan tuntunan dan anjuran yang dituangkan dengan jelas dalam al-qur’an dan hadits tentang menjaga kesehatan jasmani, dalam al-qur’an Allah berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi”

(QS.Al Baqarah.168)

dari ayat di atas saja kita dapat mengambil kesimpulan bahwa Allah sebagai tuhan semesta alam mengingatkan pada seluruh mahluknya untuk memakan makanan yang halal dan baik. Nah kita garis bawahi sifat halal dan baik yang Allah sebutkan pada ayat tersebut. Halal yang dimaksud adalah semua makanan yang dzatnya, cara memperolehnya, dan cara mengolahnya itu halal atau sesuai dengan tuntunan islam, ada makanan yang dari dzatnya saja sudah tidak halal seperti dagin babi, dan hewan-hewan yang diharamkan untuk dimakan, ada juga makanan yang cara mendapatkannya itu tidak halal, misal makanan dari hasil mencuri milik orang lain, lalu ada juga makanan yang cara mengolahnya itu salah sehingga menjadi haram untuk dimakan seperti minuman keras. Itu tadi pengertian halal yang dimaksud ayat di atas, kemudian Allah juga menyebutkan makanan itu tidak hanya harus halal tapi juga harus baik untuk tubuh kita, makanan yang halal tapi tidak baik untuk tubuh kita maka juga akan mengakibatkan penyakit, misal saja kita memakan roti yang halal, tapi tanpa kita sadari ternyata roti tersebut sudah tidak layak untuk dimakan, maka sudah pasti tidak baik untuk tubuh kita. Begitu lah Allah mengajarkan kita untuk menjaga kesehatan jasmani, tidak hanya mengingatkan sisi halalnya tapi juga mengingatkan untuk memakan makanan yang baik untuk tubuh kita.

Allah juga berfirman dalam al-qur’an :

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ المُسْرِفِينَ

“Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Qs. Al-A’raaf : 31).

Ayat di atas juga menjelaskan anjuran dan larangan untuk berlebih-lebihan dalam makan dan minum, jika kita lihat pada kata pertama dan kedua ‘makan dan minumlah’, seakan Allah memerintahkan kepada kita bahwa cara makan yang baik adalah dengan makan terlebih dahulu setelah itu diakhiri dengan minum, menurut referensi yang penulis dapat bahwa meminum sesaat sebelum makan akan membuat proses penyerapan makanan oleh enzim menjadi lebih sulit. Karena air yang diminum butuh waktu 30 menit mengalir dari lambung menuju usus. Sehingga jika minum sesaat sebelum makan, belum sempat air menuju usus sudah ditambah dengan makanan yang membuat enzim lebih sulit bekerja.² Coba kita renungkan Allah bahkan sudah menjelaskan tata cara makan dan minum yang benar, subhanallah. Lalu pada ayat di atas juga menjelaskan bahwa kita tidak boleh makan atau minum berlebihan, karena jika makan dan minum berlebihan tentunya akan menyebabkan dampak yang buruk bagi tubuh kita, coba bayangkan jika kita makan sepuasnya dan sebanyak yang kita mau pasti akan timbul penyakit. Begitulah islam mengajarkan kita dalam menjaga kesehatan jasmani, sebenarnya masih banyak ayat al-qur’an dan hadits nabi yang menjelaskan tentang cara menjaga kesehatan, tapi insya Allah akan dijelaskan di posting-posting selanjutnya.

Kesehatan rohani

Menurut Dr. Jalaluddin dalam bukunya “Psikologi Agama” bahwa:

“Kesehatan rohani merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram, dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan)”. Dari pengertian tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa kesehatan rohani adalah suatu kondisi batin yang tenang, aman dan tentram. Islam sendiri menjelaskan bahwa kesehatan rohani atau memunculkan ketenangan batin dapat diperoleh dengan banyak cara salah satunya dengan :

Mendekatkan diri kepada Allah : hal ini dapat kita lakukan dengan dzikir kepada Allah, mengingat keagungan-Nya, nikmat yang tak pernah dapat kita hitung, mengingat dosa-dosa yang telah kita lakukan dan bertaubat untuk tidak mengulangi dosa itu, dan meminta ampun kepada Allah atas segala perbuatan yang telah dilakukan.
Membaca al-qur’an : Al-qur’an selain sebagai tuntunan hidup utama bagi umat islam tapi juga menjadi obat (syifaa) bagi hati orang-orang yang membacanya, cobalah membaca al-qur’an dengan diresapi dan pelan, walaupun kita tidak paham dan mengerti isi ayat yang kita baca tapi pasti hati anda akan merasakan nyaman dan tenang, bahkan bagi orang yang mengerti bahasa Arab dan tau isi ayat al-qur’an dia akan menghayati betul isinya bahkan bisa menangis dengan mengingat dosa-dosa yang telah diperbuat.
Membaca shalawat : shalawat nabi yang kita lantunkan dengan pelan, diresapi, dan penuh renungan akan membuat hati kita menjadi nyaman. Shalawat adalah cara orang beriman untuk mengagungkan nabi Muhammad SAW bahkan dalam perintah membaca shalawat, Allah Swt menyebutkan bahwa Allah sendiri bershalawat atas Nabi Muhammad SAW, kemudian memerintahkan kepada malaikatNya, baru kemudian pada orang-orang yang beriman untuk bershalawat atasnya. Dengan hal ini semakin menunjukkan bahwasanya melakukan shalawat atas Nabi muhammad saw, tidak cuma sekedar ungkapan terima kasih, tetapi ia juga menjadi ibadah yang utama. Bila kita ingin mengetahui bahwa shalawat termasuk ibadah yang utama, maka perhatikan dan renungkan firman Allah Swt dalam al-Quran:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya, bershalawat atas Nabi, wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkan salam penghormatan kepadanya”. (QS. Al-Ahzab 56).³
lalu apa yang kita tunggu? Allah saja sebagai tuhan alam semesta bershalawat kepada Nabi, lalu bagaimana dengan kita hamba yang masih penuh dengan dosa? Cobalah bershalawat kepada Nabi pasti yang pertama datang dalam hati kita adalah ketenangan.

Shalat malam : cara ampuh yang perlu kita coba selanjutnya untuk menenangkan batin kita adalah dengan shalat malam, Shalat Tahajud yang dilakukan di tengah malam, di mana kebanyakan manusia terlelap dalam tidurnya dan berbagai aktivitas hidup berhenti, serta suasana begitu hening, sunyi, dan tenang, sangat menunjang konsentrasi seseorang yang akan mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. Di samping kondisi eksternal ini, juga terdapat kondisi internal, yaitu sebuah ketenangan yang dirasakan oleh psikis atau batin manusia yang melakukan shalat Tahajud.
Berkumpul dengan orang shaleh : lingkungan adalah ruang utama dalam pembentukan pribadi baru, jika lingkungan yang kita singgahi baik maka kita pun akan merasakan dampak baiknya, tapi jika lingkungan yang kita singgahi buruk maka juga akan berdampak buruk bagi diri kita. Dalam konteks ketenangan batin, lingkungan yang baik diartikan juga mendekat dan berkumpul dengan orang shaleh, niscaya kita akan mendapatnya ketenangan hati karena apa yang dikatakan dan diperbuat oleh orang shaleh akan menghasilkan rasa nyaman dan tenang.

Masih banyak lagi sebenarnya cara islam mengajarkan kita dalam menenangkan hati, namun cukup dengan lima hal di atas saja jika dilakukan benar-benar, insya Allah kita akan menjadi manusia yang mempunyai kesehatan rohani dan tenang dalam menjalani masalah hidup.

3. Berfikir Positif

Berfikir positif dalam islam lebih dikenal dengan istilah ‘Husnudzon’, dalam hidup pasti kita menemui masalah yang sulit dan membuat kita berfikir buruk, lalu pasti anda berfikir apa hubungannya berfikir positif dengan hidup sehat? Iya, seorang yang memiliki sikap husnudzon akan mepertimbangkan segala sesuatu dengan pikiran jernih, pikiran dan hatinya bersih dari prasangka yang belum tentu kebenaranya. Sebaliknya orang yang pemikirannya senantiasa dikuasai oleh sikap su’uzan (berburuk sangka) selalu akan memandang segala sesuatu jelek, seolah-olah tidak ada sedikit pun kebaikan dalam pandanganya, pikirannya telah dikungkung oleh sikap yang menganggap orang lain lebih rendah dari pada dirinya. Sikap buruk sangka identik dengan rasa curiga, cemas, amarah dan benci padahal kecurigaan, kecemasan, kemarahan dan kebencian itu hanyalah perasaan semata yang tidak jelas penyebabnya, terkadang apa yang ditakutkan bakal terjadi pada dirinya atau orang lain sama sekali tak terbukti.

Maka jika jasmani, rohani, dan fikiran kita sehat atau terhindar dari penyakit maka kita akan menjalani hidup ini dengan penuh arti, kita juga dapat menjadi muslim yang taat kepada Allah dan rasul-Nya karena senantiasa menjaga ketiga aspek tadi sesuai tuntunan islam.

Oleh karena itu, saya melalui blog ini akan mengajak pengunjung sekalian untuk sama-sama belajar menjaga jasmani, rohani, dan fikiran dengan postingan-postingan yang insya Allah bermanfaat untuk kita. karena saya juga masih perlu banyak belajar maka saya harap temen-temen juga bisa memberikan kritik dan saran yang insya allah saya terima untuk lebih memajukan blog ini dan saling berbagi ilmu. Semoga bermanfaat. Amiin.

NB: karena ini adalah tulisan pertama saya maka mohon maaf jika tampilan blog ini masih belum tertata dengan baik, hehe. Mohon ditunggu dengan sabar yaa untuk postingan selanjutnya. :D

Sumber:

1 http://kbbi.web.id/sehat

2 http://www.kompasiana.com/aryani_leksonowati/penting-diketahui-kebiasaan-umum-yang-salah-dalam-mengkonsumsi-minuman-makanan_5501195b813311fb16fa82e1

3 http://www.ngaji.web.id/2015/08/keutamaan-yang-dahsyat-membaca-shalawat.html#ixzz4XF8YRzF7