Subhanallah, Kain Kafan yang dipilih Sayyidina Abu Bakar Siddiq, Sahabat Rasulullah.


Kisah Sohabat nabi, Abu Bakar As Siddiq. Dialah lelaki pertama yang beriman kepada Allah SWT dan bersaksi atas kenabian Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia pun orang yang pertama mengakui perjalanan Isra dan Mikrajnya Rasulullah guna menerima perintah Sholat.

Seperti apa cerita sohabat nabi, Abu Bakar As Siddiq?

Dikutip dari buku, Biografi Abu Bakar As Siddiq karya Muhammad Hasan Haekal disebutkan, nama kecil Abu Bakar ialah Abdul Kakbah. Konon nama tersebut adalahpemberian sang Ibu yang pernah bernazar, andai melahirkan anak laki-laki maka akan di berikan untuk pengabdian untuk Kakbah. Abu Bakar pun mempunyai nama beda Atiq.

Setelah masa kenabian Muhammad SAW, Abu Bakar mendapat ekstra nama As Siddiq. Gelar itu diserahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam karena dialah lelaki kesatu yang beriman untuk Allas SWT dan mengakui Muhammad sebagai Rasulullah.

Abu Bakar jugalah yang kesatu mengakui perjalanan Isra dan Mikrajnya Muhammad SAW di ketika orang beda tak percaya bahkan terdapat yang murtad. Kisah kawan nabi yang mengakui Isra dan Mikrajnya Muhammad ini terjadi pada sebuah pagi 28 Rajab selama tahun 620 atau 621 masehi, 10 tahun sebelum hijrah ke Madinah.

Saat itu tidak sedikit orang kafir Quraisy bertanya pada Abu Bakar, apakah dia percaya bahwa Muhammad pergi ke Baitul Maqdis dalam semalam di 27 Rajab.

إن كان قال فقد صدق

"Jika ia berbicara demikian, maka tersebut benar," jawab Abu Bakar laksana dikutip dari muslim.or.id.

Di samping sebagai orang kesatu yang masuk Islam atau as-sâbiqûnal awwalûn Sayyidina Abu Bakar pun termasuk orang yang loyal terhadap Rasulullah SAW. Dia pun terkenal paling zuhud.

Ada dialog antara Abu Bakar dengan putrinya, Sayyidah 'Aisyah laksana ditulis dalam buku Anîsul Mu'minîn karya Shafuk al-Mukhtar. Dikutip dari nu.or.id, sebuah hari Aisyah menjenguk ayahnya yang sedang tergeletak sakit.

Kepada sang ayah, Aisyah menyarankan supaya dipanggilkan seorang berpengalaman pengobatan. Namun Abu Bakar menyatakan sudah diobati. Kepada putrinya yang pun istri Rasulullah, Abu Bakar menyatakan oleh berpengalaman pengobatan dia diizinkan melakukan apa saja. Hal ini menandakan bahwa sakitnya Abu Bakar telah parah dan mendekati kematian.

Musabab seluruh harta Abu Bakar telah disedekahkan guna perjuangan Islam, tak terdapat lagi yang tersisa bahkan guna selembar kain baru sekalipun. Aisyah juga bertanya,"Dengan kain mana aku nanti mengafani jenazah Ayah?"

"Dengan baju yang biasa aku pakai ketika makmum shalat bareng Rasulullah," jawab Abu Bakar.

Namun menurut keterangan dari Aisyah, baju tersebut sudah usang. Dia juga menawarkan untuk melakukan pembelian kain kafan yang baru. Namun Abu Bakar menolaknya.

"Orang hidup lebih berhak atas sesuatu yang baru ketimbang orang mati," jawab Abu Bakar.

Abu Bakar As Siddiq wafat pada Senin 21 Jumadilakhir tahun ke-13 hijrah atau 22 Agustus 634 Masehi. Pada Senin petang Umar bin Khatab bareng dengan Usman bin Affan, Talhah bin Ubaidillah dan Abdur-Rahman bin Abu Bakar memakamkan jenazah Abu Bakar di samping liang lahat Rasulullah SAW.

Kisah kawan nabi Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiallahu'anhu meninggal tanpa meninggalkan sepeserpun dirham atau dinar.

Diriwayatkan dari Al Hasan bin Ali Radhiallahu'anhu:

"Ketika Al Hasan sedang bareng Abu Bakar Radhiallahu'anhu, Abu Bakar berkata, wahai 'Aisyah tolong simaklah unta perahan yang biasa anda ambil susunya, dan mangkuk besar yang tidak jarang kita gunakan untuk lokasi penerangan, dan kain beludru yang biasa anda pakai. Sesungguhnya anda mengambil guna dari tersebut semua ketika aku mengurusi hal kaum muslimin. Jika aku mati, kembalikanlah semuanya untuk Umar. Maka saat Abu Bakar wafat, 'Aisyah mengirim semua tersebut kepada Umar Radhiallahu'anhu. Umar juga berkata: 'Semoga Allah meridhaimu wahai Abu Bakar, sungguh lelah orang yang datang setelahmu'"

Kisah sohabat nabi sesudah Abu Bakar wafat, yaitu Umar bin Khatab menjadi khalifah ke-2.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Subhanallah, Kain Kafan yang dipilih Sayyidina Abu Bakar Siddiq, Sahabat Rasulullah."

Post a Comment